Perbedaan Besi Beton Polos dan Besi Beton Ulir

📝 Besi beton memiliki peran penting dalam industri konstruksi sebagai tulangan beton yang memberikan kekuatan dan kestabilan pada struktur bangunan. Terdapat dua jenis besi beton utama, yakni besi beton polos dan besi beton ulir, yang memiliki perbedaan dan kelebihan masing-masing.

📶 Besi beton polos memiliki permukaan yang halus dan bebas dari tonjolan atau alur. Umumnya terbuat dari baja karbon rendah atau menengah, dengan titik luluh berkisar antara 240-300 MPa. Kekuatan tarik besi beton polos umumnya lebih rendah dibandingkan dengan besi beton ulir, sehingga lebih sesuai untuk struktur sekunder seperti kolom, balok, dinding, dan lantai.

✔️ Sementara itu, besi beton ulir memiliki permukaan yang bergerigi atau berulir dan terbuat dari baja karbon lebih tinggi, dengan titik luluh berkisar antara 400-500 MPa. Kekuatan tarik besi beton ulir lebih tinggi, menjadikannya pilihan yang lebih cocok untuk struktur utama seperti pondasi, sloof, dan ring balok. Selain itu, kebergerigian permukaan besi beton ulir meningkatkan ikatan dengan beton, meningkatkan kinerja struktur secara keseluruhan.

❇ Ukuran diameter untuk besi beton polos dan ulir bervariasi, mulai dari 6 mm hingga 32 mm, dan pemilihan diameter harus disesuaikan dengan kebutuhan dan perencanaan struktur bangunan. Penting juga untuk memastikan pemasangan besi beton sesuai dengan standar teknis agar dapat berfungsi optimal. Dengan demikian, pemahaman perbedaan dan kelebihan antara besi beton polos dan ulir dapat membantu dalam memilih material yang tepat untuk proyek konstruksi Anda.


Apa saja hal-hal yang berbeda dari besi beton polos dan besi beton ulir? Mari kita bahas satu per satu.

Perbedaan Bentuk Permukaan Besi beton polos dan besi beton ulir

✏️ Besi beton polos dan besi beton ulir adalah dua varian besi beton yang umum digunakan dalam konstruksi. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada bentuk atau tampilan permukaan. Besi beton polos memiliki permukaan halus atau polos tanpa sirip, memudahkan proses pembentukan dan pemotongan sesuai kebutuhan. Biasanya, besi beton polos digunakan untuk struktur yang tidak memerlukan ikatan kuat antara besi dan beton, seperti pagar, tiang, atau lantai.

Di sisi lain, besi beton ulir memiliki permukaan bergerigi atau bersirip. Sirip-sirip ini berperan meningkatkan daya rekat antara besi dan beton, memberikan ikatan, kekuatan dan ketahanan yang lebih baik. Besi beton ulir umumnya digunakan untuk struktur yang memerlukan kekuatan tinggi, seperti kolom, balok, atau fondasi.

🔍 Dengan demikian, perbedaan bentuk permukaan besi beton polos dan ulir memainkan peran penting dalam menentukan aplikasi dan kegunaan masing-masing jenis besi beton. Jika Anda mencari besi beton berkualitas dengan harga terjangkau, silakan hubungi admin kami melalui nomor telepon (whatsapp) yang tertera di bawah ini. Terima kasih.

Perbedaan Kelas Baja Berdasarkan Titik Luluh besi beton polos dan besi beton ulir

Besi beton yang digunakan dalam konstruksi bangunan memiliki berbagai kelas baja, yang menunjukkan seberapa kuat besi beton tersebut dalam menahan gaya tarik sebelum mengalami kerusakan. Dua jenis besi beton umum yang digunakan di Indonesia adalah besi beton polos (BjTP) dan besi beton ulir (BjTS), masing-masing dengan karakteristik dan keunggulan tertentu.

Besi beton polos memiliki permukaan yang halus tanpa tonjolan atau ulir. Jenis ini hanya memiliki satu kelas baja, yaitu U28, dengan tegangan luluh sebesar 280 MPa. Besi beton polos digunakan pada konstruksi yang tidak memerlukan ikatan antara besi dan beton, seperti kolom, balok, dan dinding pada bangunan sederhana misalnya toko, gudang, atau rumah tinggal.

✺  Sementara itu, besi beton ulir memiliki permukaan berbentuk ulir atau spiral. Terdapat enam kelas baja untuk besi beton ulir, yaitu TS 280, TS 420A, TS 420B, TS 520, TS 550, dan TS 700, dengan angka di belakang huruf TS menunjukkan tegangan luluh dalam satuan MPa. Besi beton ulir memiliki keunggulan dalam ikatan antara besi dan beton karena ulirnya dapat meningkatkan gesekan dan adhesi. Biasanya digunakan pada konstruksi yang membutuhkan kekuatan tarik tinggi, seperti balok lantai, balok jembatan, dan tiang pancang.

Untuk membedakan kelas baja pada besi beton ulir, dapat dilihat dari warna label di ujung besi, di antaranya:

- TS 280: Putih

- TS 420A: Kuning

- TS 420B: Biru

- TS 520: Merah

- TS 550: Hijau

- TS 700: Hitam

Mengetahui kelas baja besi beton yang digunakan memungkinkan pemilihan jenis besi beton yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi konstruksi, serta mencegah penggunaan besi beton tidak sesuai standar yang dapat membahayakan keselamatan bangunan.


Perbedaan Kekuatan Besi Beton Polos dan Ulir

🔎 Telah kita pahami bahwa Besi beton merupakan salah satu bahan bangunan yang umum digunakan dalam proyek konstruksi. Terdapat dua jenis utama besi beton, yaitu polos dan ulir, yang memiliki perbedaan signifikan dalam hal penampilan dan kekuatan struktural. Besi beton polos memiliki permukaan yang halus tanpa sirip atau tonjolan. Di sisi lain, besi beton ulir memiliki permukaan yang bergerigi atau bersirip, bertujuan untuk meningkatkan ikatan antara besi beton dan beton.

Kekuatan besi beton ditentukan oleh faktor-faktor seperti nilai tegangan putus (TP) dan tegangan tarik (TS). TP adalah tegangan maksimum yang dapat ditahan oleh besi beton sebelum putus, sedangkan TS adalah tegangan yang diberikan pada besi beton saat ditarik. Angka TP dan TS biasanya tercantum pada label besi beton, misalnya, 280 MPa, menunjukkan bahwa besi beton tersebut memiliki TP dan TS sebesar 280 MPa.

Namun, kekuatan besi beton tidak hanya ditentukan oleh TP dan TS, tetapi juga oleh ketahanannya terhadap gaya geser, yaitu gaya yang timbul akibat pergeseran antara lapisan-lapisan benda.

✺ Dalam proyek konstruksi, penting bagi besi beton untuk memiliki ikatan yang kuat dengan beton agar dapat menahan beban yang diberikan. Besi beton ulir memiliki keunggulan dalam hal ini karena permukaannya yang bersirip, meningkatkan daya kunci dengan beton dan mengurangi risiko slip atau pergeseran antara besi dan beton.

Sebagai rekomendasi, besi beton ulir lebih cocok untuk proyek konstruksi yang membutuhkan kekuatan tinggi dan ketahanan yang lama, sementara besi beton polos lebih sesuai untuk proyek konstruksi yang bersifat sementara atau tidak memerlukan kekuatan besar, atau digunakan di bagian sengkang atau begel.

Kegunaan Utama Besi Beton polos dan besi beton ulir

✹ Besi beton, yang terdiri dari besi beton polos dan besi beton ulir, memiliki perbedaan dan kegunaan utama yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan desain konstruksi. Besi beton polos memiliki permukaan halus tanpa ulir atau alur, berbentuk bulat. Sebaliknya, besi beton ulir memiliki permukaan bergelombang dengan ulir atau alur dan biasanya ada kuping (sirip) memanjang.

Penggunaan utama besi beton polos dan ulir bergantung pada karakteristik masing-masing. Secara umum, besi beton ulir unggul dalam kekuatan tarik dan geser, sementara besi beton polos memiliki keunggulan dalam kelenturan dan kemudahan pemasangan.

Besi beton ulir lebih sesuai untuk tulangan struktur beton yang memanjang, seperti kolom, balok, dinding, dan plat lantai. Kemampuan besi beton ulir menahan beban dan meningkatkan ikatan antara besi dan beton menjadikannya pilihan yang lebih efektif dalam aplikasi ini. Sementara itu, besi beton polos lebih sering digunakan sebagai begel, yaitu tulangan berbentuk lingkaran atau persegi yang mengelilingi tulangan utama, untuk menahan beban geser dalam struktur beton. Kelebihan kelenturan besi beton polos memudahkan proses pembentukan begel.

Dengan memahami perbedaan dan kegunaan utama antara besi beton polos dan besi beton ulir, Anda dapat memilih jenis yang paling sesuai dengan kebutuhan konstruksi Anda, baik untuk aplikasi tulangan utama maupun begel.


Ukuran Diameter yang Tersedia untuk Besi Beton polos dan besi beton ulir

🔑 Telah kita pelajari bahhwa Besi beton merupakan salah satu bahan bangunan yang umum digunakan dalam proyek konstruksi. Fungsi utama besi beton adalah sebagai tulang beton untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan struktur bangunan. Terdapat dua jenis besi beton yang sering digunakan, yakni besi beton polos dan besi beton ulir. Berikut adalah perbedaan dan ukuran diameter yang tersedia untuk kedua jenis besi beton ini.

Besi beton polos memiliki permukaan halus tanpa tonjolan atau ulir. Digunakan pada konstruksi yang tidak memerlukan ikatan kuat antara besi dan beton, seperti kolom, balok, dinding, atau lantai. Besi beton polos memiliki berbagai ukuran diameter, mulai dari 6 mm hingga 25 mm. Berikut adalah daftar ukuran diameter besi beton polos yang tersedia di pasaran:

- 6 mm

- 8 mm

- 10 mm

- 12 mm

- 14 mm

- 16 mm

- 19 mm

- 22 mm

- 25 mm

Besi beton ulir memiliki permukaan bergelombang atau berulir dan digunakan pada konstruksi yang memerlukan ikatan kuat antara besi dan beton, seperti fondasi, sloof, ring balok, atau balok lantai. Ukuran diameter besi beton ulir berkisar antara 8 mm hingga 32 mm. Berikut adalah daftar ukuran diameter besi beton ulir yang tersedia di pasaran:

- 8 mm

- 10 mm

- 13 mm

- 16 mm

- 19 mm

- 22 mm

- 25 mm

- 29 mm

- 32 mm

Melalui daftar tersebut, terlihat bahwa beberapa ukuran diameter terdapat pada besi beton polos tetapi tidak pada besi beton ulir, dan sebaliknya. Contohnya, besi beton polos memiliki ukuran diameter terkecil 6 mm, sementara besi beton ulir tidak memiliki ukuran tersebut. Sebaliknya, besi beton ulir memiliki ukuran diameter 13 mm dan 29 mm, yang tidak terdapat pada besi beton polos.

Penjelasan tersebut diharapkan dapat membantu Anda yang sedang mencari informasi mengenai besi beton untuk proyek konstruksi Anda.

Perbandingan Harga Besi Beton Polos dan Besi Beton Ulir per Kilogram

✸ Besi beton merupakan salah satu komponen utama dalam konstruksi bangunan dengan dua jenis utama, yakni besi beton polos dan besi beton ulir. Bagaimana perbedaan harga per kilogram (kg) antara kedua jenis besi beton ini?

Besi beton polos memiliki permukaan yang halus tanpa tonjolan atau ulir. Umumnya digunakan pada struktur yang tidak memerlukan kekuatan tarik tinggi, seperti kolom, balok, dinding, dan lantai. Harga besi beton polos cenderung lebih terjangkau dibandingkan besi beton ulir karena proses pembuatannya yang lebih sederhana.

Di sisi lain, besi beton ulir memiliki permukaan yang berulir atau bergelombang. Digunakan pada struktur yang memerlukan kekuatan tarik tinggi, seperti balok, kolom, dan fondasi. Harga besi beton ulir umumnya lebih tinggi karena proses pembuatannya yang lebih rumit dan standar kualitas yang lebih tinggi.

✷ Harga besi beton per kilogram dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti berat, diameter, merk, dan kualitas besi beton tersebut. Berikut adalah beberapa contoh harga besi beton per kilogram dari berbagai ukuran:

- Besi beton polos ukuran 6 mm dengan berat 2,66 kg dijual seharga Rp 9.500,00

- Besi beton polos ukuran 12 mm dengan berat 10,65 kg dijual seharga Rp 9.100,00

- Besi beton ulir ukuran 13 mm dengan berat 12,5 kg dijual seharga Rp 9.150,00

- Besi beton polos ukuran 19 mm dengan berat 26,71 kg dijual seharga Rp 9.150,00

- Besi beton ulir ukuran 19 mm dengan berat 26,71 kg dijual seharga Rp 9.200,00

Dari contoh-contoh di atas, terlihat bahwa harga besi beton ulir lebih tinggi dibandingkan dengan harga besi beton polos untuk ukuran yang sama. Tetapi, perlu diingat bahwa harga besi beton juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti ketersediaan, permintaan, dan kualitas.

Update HARGA BESI BETON POLOS dan ULIR sebagai berikut : (klik tombol Hitung)


----------

🐤 Bagaimana teman-teman, apakah ada perbedaan yang lain antara besi beton polos dan besi beton ulir, silakan ditambahkan melalui komentar di bawah. Silakan. Jika anda punya toko bangunan, silakan dipromosikan toko Anda.

home-jayasteel-distributor-besi-beton-dan-wiremesh