Rolling Mill, 8: Peluang dari Sisi yang Tak Terduga


 

Episode 8: Peluang dari Sisi yang Tak Terduga

Cuaca cerah menyambut pagiku di pabrik. Setelah beberapa hari diguyur hujan, kini matahari bersinar hangat, memantulkan cahaya di permukaan besi-besi yang tersusun rapi di halaman. Bau besi bercampur dengan aroma rumput basah menciptakan suasana segar. Di kejauhan, suara alat berat sedang mengangkut material terdengar, mengiringi aktivitas pabrik yang berjalan kembali seperti biasa.

Saat aku sedang mengamati tumpukan besi yang baru tiba, Udin datang menghampiriku dengan ekspresi penuh semangat. "Ofi, ada yang mau ngobrol soal proyek baru. Klien besar dari luar kota, namanya Pak Surya. Dia butuh pasokan besi dan jasa konstruksi, katanya mau bangun kompleks pergudangan."

Aku terkejut sekaligus tertarik. "Kompleks pergudangan? Berarti ini bakal jadi proyek besar lagi, Din. Bagus sekali, kalau kita bisa ambil proyek itu!"

Udin mengangguk. "Iya, Fi. Tapi kita harus benar-benar siap. Klien ini terkenal sangat teliti dan selalu mencari yang terbaik."

Beberapa hari kemudian, aku dan tim berangkat untuk bertemu langsung dengan Pak Surya di kantornya, yang berada di pinggiran kota. Ruang pertemuan luas dengan jendela kaca besar menampakkan pemandangan kota yang sibuk. Di balik meja besar, Pak Surya duduk dengan raut serius, dan kami pun segera masuk ke dalam pembicaraan yang intens.

"Saya dengar Anda punya pabrik rolling mill sendiri dan pengalaman dalam jasa konstruksi," kata Pak Surya, menatapku dengan tajam. "Saya butuh pasokan besi berkualitas tinggi dan tim yang bisa mengelola pembangunan kompleks pergudangan ini dengan efisien. Bisakah Anda menangani proyek sebesar ini?"

Aku tersenyum, meskipun ada rasa gugup yang berusaha kututupi. "Pak Surya, kami sudah menangani proyek pabrik dan memiliki tim yang solid. Kami akan memastikan bahwa kualitas dan ketepatan waktu selalu jadi prioritas utama kami."

Pak Surya menimbang jawabanku sejenak, lalu bertanya, "Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan proyek ini?"

Aku berdiskusi singkat dengan Hami yang duduk di sampingku, dan kami menyampaikan perkiraan waktu yang masuk akal. Pak Surya akhirnya tersenyum, tanda bahwa ia cukup puas dengan jawaban kami. Setelah beberapa menit perbincangan, ia menyetujui kerja sama dan proyek pun dimulai.


Kembali ke pabrik, aku dan tim langsung memulai persiapan. Aku ingin semua berjalan sesuai rencana, tanpa celah untuk kesalahan. Setiap langkah dipersiapkan dengan cermat, mulai dari penjadwalan, pembagian tugas, hingga pemeriksaan kualitas material.

Beni, yang selalu bisa diandalkan dalam perencanaan, mengatur logistik material agar tidak terjadi keterlambatan dalam pengiriman. "Ofi, untuk proyek sebesar ini, kita juga perlu pastikan ada cadangan bahan di pabrik. Kalau sampai ada masalah, kita harus siap sedia."

Aku mengangguk setuju. "Betul, Ben. Kita tidak boleh kehabisan stok, apalagi dengan klien seteliti Pak Surya. Dia akan memantau setiap detail."

Di hari-hari pertama pengerjaan proyek, cuaca cukup bersahabat, dan pembangunan kompleks pergudangan berjalan lancar. Kami mulai menyusun fondasi, mengamankan pasokan besi, dan mengatur jadwal tim konstruksi agar semua berjalan sesuai target. Namun, di balik semua kesiapan ini, aku tahu tantangan besar bisa datang kapan saja, terutama dengan proyek sebesar ini.


Suatu hari, Pak Surya mengunjungi lokasi proyek tanpa pemberitahuan. Dengan senyum percaya diri, aku menyambutnya dan mengajaknya berkeliling area yang sedang dibangun. Ia mengamati dengan teliti, memeriksa setiap sudut dan bertanya pada pekerja yang sedang memasang fondasi.

"Ofi, saya suka pendekatan Anda yang detail. Kualitas adalah nomor satu dalam bisnis saya, dan saya butuh orang yang punya prinsip yang sama," kata Pak Surya.

Merasa puas, Pak Surya akhirnya meninggalkan lokasi dengan komentar yang membuatku semakin bersemangat. Aku menyadari bahwa kesempatan ini adalah tantangan untuk membuktikan bahwa timku bisa bersaing di level lebih tinggi. Dengan dukungan teman-teman yang selalu ada dan usaha yang tanpa henti, aku yakin kami bisa menyelesaikan proyek ini dengan hasil yang memuaskan.

Dalam perjalanan pulang ke pabrik, aku melihat ke langit yang mulai memerah oleh matahari senja. Setiap langkah kecil yang kuambil telah mengantarku ke lompatan besar lainnya. Meski perjalanan ini penuh tantangan, semangatku semakin membara. Aku yakin, kepercayaan yang diberikan klien seperti Pak Surya adalah modal penting untuk terus mengembangkan usaha ini.

 

[Episode 7] -  - [Episode 9]

Posting Komentar