****
Akhirnya, tibalah saat yang kutunggu-tunggu: proses pengecoran beton. Setelah berhari-hari diatur dan diikat dengan cermat menjadi satu rangkaian besi beton yang kokoh, aku dan rekan-rekanku siap diselimuti oleh lapisan beton. Ini adalah tahap di mana kami benar-benar akan menjadi satu kesatuan yang solid, satu kerangka kuat yang tersembunyi di dalam beton.
Para pekerja konstruksi mulai menuangkan campuran beton yang masih basah dan cair ke seluruh rangka kami. Cairan abu-abu pekat itu perlahan-lahan mengalir dan menyelimuti tubuh kami, meresap di antara celah-celah dan menutupi ulir-ulir yang ada di sepanjang batang kami. Ulir-ulir ini, yang sebelumnya dibentuk di pabrik saat rolling mill, kini memainkan peran penting. Mereka memberikan cengkeraman yang lebih kuat antara diriku dan beton, memastikan aku dan beton bersatu dengan erat, tak mudah bergeser atau terpisah.
Suhu di sekitar kami sedikit meningkat ketika beton mulai mengeras. Meski aku tak bergerak, aku bisa merasakan kehangatan yang berasal dari proses kimia alami saat beton mengeras, atau yang disebut hidrasi. Reaksi kimia ini mengikat campuran pasir, kerikil, semen, dan air menjadi satu struktur padat yang melingkupi tubuhku dengan sempurna. Proses ini berlangsung secara perlahan, memakan waktu berjam-jam hingga beton benar-benar kering dan mengeras sepenuhnya.
Hari-hari berikutnya, aku hanya perlu diam, menunggu beton ini mencapai kekuatan maksimalnya. Selama proses curing ini, beton membutuhkan perawatan khusus, seperti disiram dengan air agar tidak retak atau terlalu cepat kering. Para pekerja pun dengan teliti menjaga kelembapan beton, memastikan bahwa pengeringannya berjalan dengan sempurna. Aku hanya bisa menunggu dengan sabar sambil menikmati perlindungan baru yang kini mengelilingiku.
Kini, aku tak lagi sekadar batang besi yang terlihat kokoh di permukaan. Di dalam tubuh beton ini, aku tersembunyi, menjadi kekuatan yang tak terlihat namun sangat penting. Aku akan menanggung beban yang luar biasa, menopang seluruh bagian bangunan dan memastikan stabilitasnya. Bersama beton yang melapisi tubuhku, kami membentuk sebuah struktur yang tahan terhadap tekanan, guncangan, dan cuaca ekstrem.
Aku merasa bangga, karena mulai sekarang, aku akan menjadi bagian yang tak tergantikan dari bangunan ini, menjaga setiap lantai, setiap dinding, dan setiap ruang di dalamnya. Perjalananku masih panjang, namun inilah momen di mana aku mulai menyadari arti sesungguhnya dari tugasku sebagai besi beton.
Tetaplah ikuti kisahku, karena perjalanan hidupku sebagai penopang bangunan ini masih jauh dari kata selesai!