Setelah melalui proses pencetakan billet, aku, besi yang nantinya akan menjadi besi beton, menjalani tahap yang mungkin paling mendebarkan: rolling mill. Dalam proses ini, billet yang telah didinginkan sebelumnya dipanaskan kembali hingga mencapai suhu yang sangat tinggi, sekitar 1.100 derajat Celsius. Panasnya luar biasa! Tapi inilah yang dibutuhkan agar aku bisa dilenturkan dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
Setelah benar-benar panas, billet masuk ke dalam serangkaian rol besar yang berputar. Di sinilah rolling mill bekerja—mesin-mesin besar dengan rol-rol kuat menghimpitku dan mulai meratakanku. Setiap putaran rol membuat tubuhku memanjang dan menipis, hingga akhirnya membentuk batang panjang. Bentukku pun berubah secara bertahap, dari sebuah balok tebal menjadi batang besi yang semakin ramping dan fleksibel. Inilah momen transformasi yang membuatku semakin dekat dengan wujud besi beton yang kokoh.
Namun, bukan hanya soal panjang dan ketebalan; selama proses ini, tubuhku juga diberi sirip atau ulir, yang membuatku semakin khas sebagai besi beton. Ulir-ulir ini sangat penting—dengan sirip ini, aku bisa mencengkeram beton lebih kuat saat dipasang, mencegah beton dari retakan atau pergeseran. Dengan begitu, aku bisa benar-benar menjadi tulang punggung bangunan yang kokoh.
Setelah selesai di rolling mill, aku didinginkan lagi melalui pancuran air untuk mengeraskanku. Proses pendinginan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar bentukku tetap sempurna dan kekuatanku optimal. Akhirnya, aku siap dipotong-potong dalam ukuran yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan. Panjang dan diameternya berbeda untuk setiap proyek, dari yang kecil untuk perumahan, hingga yang besar untuk gedung pencakar langit dan jembatan raksasa.
Perjalanan panjang ini membuatku siap menghadapi dunia konstruksi yang berat dan penuh tantangan. Dari sekadar balok billet hingga menjadi batang besi beton berulir, proses ini membuatku kuat dan tangguh. Masih banyak lagi tantangan yang akan aku hadapi setelah ini—tapi aku siap. Dan tentu, aku tak sabar menantikan kisah-kisah hebat lain yang akan kulalui di dunia bangunan dan infrastruktur.
Tetap ikuti kisahku, ya, karena perjalananku baru saja dimulai!