Struktur rangka batang, mekanismenya adalah distribusi gaya-gaya yang ada pada struktur rangka batang. Yang menjadikan perhatian :
mekanisme yang ada di arsitektur, mekanisme gaya, pendayagunaan ruang ke ruang lain (flow space).
Menggali lebih dalam ke dalam fungsi sebuah sistem melibatkan pemahaman terhadap mekanisme kerjanya. Sebagai contoh, dalam struktur rangka batang, mekanisme tersebut berkaitan dengan distribusi gaya-gaya yang bekerja pada struktur tersebut. Poin penting yang perlu diperhatikan mencakup mekanisme yang terdapat dalam bidang arsitektur, mekanisme gaya yang terlibat, serta bagaimana ruang digunakan dan dihubungkan antara satu dengan yang lain, dikenal sebagai flow space.
Dalam konteks arsitektur, mekanisme dapat merujuk pada berbagai sistem atau komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh, dalam struktur rangka batang, mekanisme distribusi gaya memastikan bahwa beban yang diterima oleh struktur tersebut tersebar secara merata untuk menjaga kestabilan dan kekuatannya.
Selain itu, penting untuk memahami mekanisme gaya yang terlibat dalam suatu struktur. Ini mencakup bagaimana gaya-gaya bekerja dan berinteraksi satu sama lain, yang berkontribusi pada keberlanjutan dan kehandalan struktur tersebut. Analisis mekanisme gaya menjadi kunci dalam memastikan bahwa struktur dapat menahan beban dan tekanan yang diberikan.
Pendayagunaan ruang, atau flow space, juga menjadi aspek yang tidak boleh diabaikan dalam mekanisme arsitektur. Bagaimana ruang digunakan dan diatur dari satu ruang ke ruang lain dapat memengaruhi kenyamanan, fungsionalitas, dan estetika suatu bangunan. Mekanisme ini mencakup pertimbangan desain yang berkaitan dengan sirkulasi, tata letak furnitur, dan pengaturan elemen-elemen arsitektur untuk menciptakan aliran ruang yang efisien dan efektif.
Dengan mempertimbangkan dan memahami berbagai mekanisme yang terlibat dalam arsitektur, baik dari segi struktur, gaya, maupun pendayagunaan ruang, dapat membantu para arsitek dan perancang untuk menciptakan desain yang tidak hanya estetis tetapi juga berfungsi optimal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang diinginkan.
Mekanisme struktur, wujud dan fungsi.
Belum membicarakan tentang aspek estetika, lebih cenderung diarahkan pada kesejajaran mekanismenya saja.Kelemahan-kelemahan biological analogy sama dengan mechanical analogy yaitu agar menghasilkan komposisi yang estetik dalam arsitektur, masih harus ditambah dan dilengkapi serta dipertanggungjawabkan dan dijelaskan dengan kaidah-kaidah estetika arsitektur. Demikian juga komposisi struktur, fungsi dan wujud lebih diarahkan pada keseimbangan terhadap pemfungsian arsitektur itu sendiri.
Struktur, bentuk, dan fungsi adalah elemen-elemen kunci dalam suatu mekanisme arsitektur. Pembahasan ini lebih fokus pada kesejajaran mekanismenya tanpa mempertimbangkan aspek estetika secara langsung. Meskipun begitu, penting untuk diakui bahwa untuk mencapai komposisi arsitektur yang estetik, perlu menambahkan, melengkapi, dan menjelaskan dengan cermat mengikuti kaidah-kaidah estetika arsitektur.
Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh analogi biologis dan analogi mekanis sering kali terletak pada upaya menciptakan komposisi yang estetik dalam arsitektur. Dalam hal ini, diperlukan tambahan dan penjelasan yang sesuai, yang harus dipertanggungjawabkan dengan mematuhi prinsip-prinsip estetika arsitektur. Komposisi struktur, fungsi, dan bentuk perlu diarahkan pada pencapaian keseimbangan yang optimal untuk memastikan pemfungsian arsitektur secara keseluruhan.
Dengan demikian, walaupun pembahasan tidak langsung mencakup aspek estetika, pengembangan komposisi yang estetik tetap menjadi pertimbangan penting dalam mendesain arsitektur. Keselarasan antara mekanisme struktural, bentuk, dan fungsi harus dijaga dengan teliti agar menciptakan hasil akhir yang tidak hanya fungsional tetapi juga estetik sesuai dengan nilai-nilai estetika yang berlaku dalam bidang arsitektur.