Besi beton telah menjadi salah satu komoditi yang telah luas dipasarkan. Pemerintah Indonesia juga telah mengatur mengenai produk besi beton ini dengan adanya SNI mengenai baja tulangan. Dengan produk BjTP (baja tulangan polos dan BjTS (baja tulangan sirip) konsumen menjadi lebih mudah menentukan produk yang digunakan untuk konstruksi ... SELENGKAPNYA Besi Beton = Baja Tulangan
Baja tulangan adalah batang baja yang berbentuk menyerupai jala baja yang digunakan sebagai alat penekan pada beton bertulang dan struktur batu bertulang untuk memperkuat dan membantu beton di bawah tekanan. Baja tulangan merupakan produk hasil daur ulang besi baja yang dicampur dan ditingkatkan kualitasnya dengan bahan kimia tertentu sehingga memenuhi standard yang diinginkan. Baja tulangan juga dikenal dengan nama besi beton atau besi tulangan di pasaran. Penggunaan besi beton dalam konstruksi gedung adalah untuk mencegah keretakan dan patahan apabila terjadi guncangan kecil maupun besar. Selain itu, baja tulangan juga tahan lama.
Fungsi Besi Beton
Besi beton atau baja tulangan (bahasa Inggris: reinforcing bar disingkat rebar) adalah batang baja yang berbentuk menyerupai jala baja yang digunakan sebagai alat penekan pada beton bertulang dan struktur batu bertulang untuk memperkuat dan membantu beton di bawah tekanan. Fungsinya adalah untuk meningkatkan ikatan antara beton dan baja, sehingga konstruksi menjadi lebih kuat dan tahan lama. Selain itu, besi beton juga digunakan untuk mengurangi tegangan akibat gaya tarik dan gaya geser pada konstruksi.
Besi beton dibuat dari bahan baku utama yaitu baja. Baja yang digunakan untuk pembuatan besi beton biasanya adalah baja karbon dengan kandungan karbon sekitar 0,2% hingga 0,5%. Baja karbon ini kemudian diproses melalui beberapa tahap produksi, di antaranya adalah tahap peleburan, pemurnian, penggilingan, dan pengecoran.
Setelah melewati tahap pengecoran, baja cair akan dituangkan ke dalam cetakan yang sesuai dengan ukuran besi beton yang diinginkan. Kemudian, besi beton akan dijalani proses pengerasan melalui pemanasan dan pendinginan secara bertahap, sehingga besi beton memiliki kekuatan tarik dan kekuatan lentur yang diinginkan. Selanjutnya melalui proses rolling mill.
Setelah proses pengerasan selesai, besi beton kemudian di-proses lebih lanjut untuk mencapai ukuran dan bentuk yang diinginkan, seperti penggulungan, penekukan, dan penambahan label. Besi beton yang telah diproses selanjutnya akan dikirim ke distributor atau toko-toko besi untuk dijual ke konsumen.