Penggunaan Konstruksi Baja
Batang Tarik
Kekakuan batang tarik diperlukan untuk menjaga agar batang tidak
terlalu fleksibel. Batang tarik yang terlalu panjang akan memiliki lendutan
yang sangat besar akibat oleh berat batang itu sendiri. Batang akan bergetar
jika menahan gaya-gaya angin pada rangka terbuka atau saat batang harus
menahan alat-alat yang bergetar.
Kriteria kekakuan didasarkan pada angka kelangsingan (slenderness
ratio), dengan melihat perbandingan L/r dari batang, di mana L=panjang
batang dan r=jari-jari kelembaman
Biasanya bentuk penampang batang tidak berpengaruh pada
kapasitas daya tahannya terhadap gaya tarik. Kalau digunakan alat-alat
penyambung (baut atau paku keling), maka perlu diperhitungkan konsentrasi
tegangan yang terjadi disekitar alat penyambung yang dikenal dengan istilah
Shear lag. Tegangan lain yang akan timbul adalah tegangan lentur apabila
titik berat dari batang-batang yang disambung tidak berimpit dengan garis
sumbu batang. Pengaruh ini biasanya diabaikan, terutama pada batang-batang
yang dibebani secara statis.
Menurut spesifikasi ini tegangan yang diizinkan harus ditentukan
baik untuk luas batang bruto maupun untuk luas efektif netto. Biasanya
tegangan pada luas penampang bruto harus direncanakan lebih rendah dari
besarnya tegangan leleh untuk mencegah terjadinya deformasi yang besar,
sedang luas efektif netto direncanakan untuk mencegah terjadinya
keruntuhan lokal pada bagian-bagian struktur.
Pada perhitungan-perhitungan dengan luas efektif netto perlu
diberikan koefisien reduksi untuk batang tarik. Hal ini bertujuan untuk
mengatasi bahaya yang timbul akibat terjadinya Shear lag. Tegangan geser
yang terjadi pada baut penyambung akan terkonsentrasi pada titik
sambungannya. Efek dari Shear lag ini akan berkurang apabila alat
penyambung yang digunakan banyak jumlahnya.
Selengkapnya : Teknik Struktur Bangunan