Prinsip Desain Balok (Struktur Balok)
Pada sistem
struktural yang ada di gedung, elemen balok adalah elemen yang paling
banyak digunakan dengan pola berulang. Umumnya pola ini menggunakan
susunan hirarki balok, dimana beban pada permukaan mula-mula dipikul
oleh elemen permukaan diteruskan ke elemen struktur sekunder, dan
selanjutnya diteruskan ke kolektor atau tumpuan. Semakin besar beban,
yang disertai dengan bertambahnya panjang, pada umumnya akan memperbesar
ukuran atau tinggi elemen struktur, seperti pada Gambar .
Susunan
hirarki bisa sangat bervariasi, tetapi susunan yang umum digunakan
adalah satu dan dua tingkat. Sedangkan susunan tiga tingkat adalah
susunan yang maksimum digunakan. Untuk ukuran bentang tertentu, pada
umumnya sistem dengan berbagai tingkat dapat digunakan. Ukuran elemen struktur untuk setiap sistem dapat ditentukan berdasarkan analisis
bentang, beban dan material. Ada beberapa kriteria pokok yang harus
dipenuhi, antara lain : kemampuan layan, efisiensi, kemudahan.
Tegangan aktual yang timbul pada balok tergantung pada besar dan distribusi
material pada penampang melintang elemen struktur. Semakin besar balok
maka semakin kecil tegangannya. Luas penampang dan distribusi beban
merupakan hal yang penting. Semakin tinggi suatu elemen, semakin kuat
kemampuannya untuk memikul lentur.
Variabel dasar yang penting
dalam desain adalah besar beban yang ada, jarak antara beban-beban dan
perilaku kondisi tumpuan balok. Kondisi tumpuan jepit lebih kaku
daripada yang ujung-ujungnya dapat berputar bebas. Balok dengan tumpuan
jepit dapat memikul beban terpusat di tengah bentang dua kali lebih
besar daripada balok yang sama tidak dijepit ujungnya. Jenis dan
perilaku umum balok seperti pada Gambar
Beban lentur
pada balok menyebabkan terjadinya gaya-gaya internal, tegangan serta
deformasi. Gaya serta momen ini berturut-turut disebut gaya geser dan
momen lentur. Agar keseimbangan pada bagian struktur tersebut diperoleh
untuk bagian struktur yang diperlihatkan, sekumpulan gaya internal pasti
timbul pada struktur yang efek jaringnya adalah untuk menghasilkan
momen rotasional yang sama besar tapi berlawanan arah dengan momen
lentur eksternal dan gaya vertikal yang sama dan berlawanan arah dengan
gaya geser eksternal.
Dari Buku.suwur.com
Selengkapnya tentang ANALISIS SISTEM STRUKTUR BANGUNAN